AlMujadalah ayat 10 10 Injil 11 Obat asy syifa 12 ali imran 13 Ibrahim 7 14 Qur'an+Surat+almaidah+ayat+148 15 Hadis+riwayat+muslim:1635 16 Hukum tajwidnya surat alhujurat ayat 35 17 Surat+al ikhlas 18 Surat+Al-Mu'minum+Ayat+12 19 zabur 20 Al baqarah ayat 208 209 21 Hukum+tajwid+surah+Yusup+ayat+15 22 Contoh petunjuk bagi orang beriman 23 dalil Assalaamu'alaikum, ALhamdulillah pada kesempatan yang penuh barokah ini kami akan membagikan analisa hukum tajwid surat Ali Imran ayat surat Ali Imran ayat 1-10 Tajwidaily Surah Āli Imrān bahasa Arab سورة آل عمران, translit. sūrah Āli Imrān, arti. 'Keluarga 'Imran' adalah surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dinamakan Āli-'Imran karena memuat kisah keluarga Imran, ayah dari Maryam, yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran. Berdasarkan Asbabunnuzul, surah ini diyakini sebagai surah Madaniyah kedua atau ketiga, karena banyak merujuk Perang Badar dan Uhud. Hampir seluruh ayatnya berasal dari 3 tahun Hijriah, meski sedikit dari ayat tersebut diwahyukan saat kedatangan delegasi Kristen Najran di Mubahalah, yang terjadi pada sekitar 10 tahun setelah Hijrah. Bersama Surah al-Baqarah, surah ini juga dinamakan Al-Zahrawaīn الزَّهراوين, dua yang cemerlang. karena kedua surah ini menyingkapkan hal-hal yang menurut Al-Qur'an disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad. Pada ayat 7 terdapat keterangan tentang "Pedoman Cara Memahami isi Al-Kitab." Bacaan Surat Ali Imran ayat 1-10 الۤمّۤ ١ 1. Alif Lam Mim. اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ ٢ 2. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya. نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ ٣ 3. Dia menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil, مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ەۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ ٤ 4. sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman. اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ ٥ 5. Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit. هُوَ الَّذِيْ يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاۤءُ ۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ٦ 6. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. اللّٰهُ ۘوَالرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ ٧ 7. Dialah yang menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab Al-Qur'an dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya Al-Qur'an, semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ ٨ 8. Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ٩ 9. ”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ وَقُوْدُ النَّارِۗ ١٠ 10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka terhadap azab Allah. Dan mereka itu menjadi bahan bakar api neraka. Tajwid Surat Ali Imran ayat 1 الۤمّۤ ١ Tajwid pada kata diatas adalah Mad Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal, sebab huruf setelah Mad dalam ejaan huruf Fawatihus Suwar diidghamkan. Cara membacanya yaitu اَلِفْ لاَمْ مِّيْمْ Alif = 1 Harakat Laam = 6 Harakat Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal, pada huruf ini dan sesudahnya terjadi mutsaqqol, sebab proses idgham mimi, yaitu ketika mim mati ejaan ketiga huruf kedua bertemu dengan Mim. Karena itu bacaan harus diidghamkan dengan memakai tasydid saambil membacanya dengan ghunnah musyaddah 3 harakat. Miim = 6 Harakat Lazim Harfi Musyba' selain terjadi mutsaqqal dengan huruf sebelumnya, pada huruf ini juga terjadi hukum ghunnah musyaddah, sebab huruf mim ditasydidkan akibat proses idgham mimi dengan huruf sebelumnya. Tajwid Surat Ali Imran ayat 2 Tafkhim Lam Jalalah اَللّٰهُ Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. Mad jaiz munfashil لَآ اِلٰهَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat. اِلَّا Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Alif lam qomariyah هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ ٢ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha dan Qaf, cirinya ada tanda sukun. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat. Tajwid Surat Ali Imran ayat 3 نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf, cirinya ada tanda sukun. Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Ta بِالْحَقِّ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ha. Idgham bila ghunnah مُصَدِّقًا لِّمَا Tajwid pada kata diatas adalah Idgham bila ghunnah tidak dengung, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Huruf lin بَيْنَ يَدَيْهِ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. وَاَنْزَلَ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang. التَّوْرٰىةَ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ta, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan memasukkan huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak. Huruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah fathah. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Ra وَالْاِنْجِيْلَۙ ٣ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Jim Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Tajwid Surat Ali Imran ayat 4 Ikhfa Ab'ad مِنْ قَبْلُ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ab'ad paling jauh, sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab'ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi "NG". Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab'ad, bacaan Ikhfa'nya lebih lama dari Ghunnahnya. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli. هُدًى لِّلنَّاسِ Tajwid pada kata diatas adalah Idgham bila ghunnah tidak dengung, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 harakat. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Fa Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab disukun oleh huruf berharakat dlommah. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Mad Asli اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Panjangnya adalah 1 alif dua harakat. Mad Badal بِاٰيٰتِ اللّٰهِ Tajwid pada kata diatas adalah Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Alif fathah berdiri, tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif. Tarqiq tipis, sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif. لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗ Tajwid pada kalimat diatas adalah Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf 'Ain. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Syin. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan berhenti. Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah. وَاللّٰهُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ ٤ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf​ Dzal Ikhfa Aqrab dekat, sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi "N". Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i alif mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Tajwid Surat Ali Imran ayat 5 اِنَّ اللّٰهَ Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. لَا يَخْفٰى Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah, dan fathah berdiri diatas huruf Fa. شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Ikhfa Ausath pertengahan, sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Fa. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, cirinya ada tanda sukun. Mad Wajib Muttashil وَلَا فِى السَّمَاۤءِ ٥ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf , cirinya ada tanda tasydid. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat dua alif setengah. Tajwid Surat Ali Imran ayat 6 هُوَ الَّذِيْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ Tajwid pada kalimat diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat dlommah. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Fa. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab disukun oleh huruf berharakat fathah. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. كَيْفَ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. يَشَاۤءُ ۗ Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. لَآ اِلٰهَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat. اِلَّا هُوَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Mad 'Aridl lissukun الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ٦ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'Ain dan Ha, cirinya ada tanda sukun. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat. Tajwid Surat Ali Imran ayat 7 اللّٰهُ Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. وَالرّٰسِخُوْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf , cirinya ada tanda tasydid. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Ra dan wawu mati setelah dlommah. فِى الْعِلْمِ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'Ain. يَقُوْلُوْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Mad Shilah Qashirah اٰمَنَّا بِهٖۙ Tajwid pada kata diatas adalah Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Alif fathah berdiri, tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat kasrah berdiri dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Serta huruf sebelumnya berharakat. Panjangnya adalah 1 alif dua harakat. Idgham Bighunnah كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ Tajwid pada kata diatas adalah Idgham bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf , lalu bacaannya didengungkan. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf 'Ain Ikhfa Aqrab dekat, sebab nun mati menghadapi huruf Dal. رَبِّنَا ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. وَمَا يَذَّكَّرُ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ ٧ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun karena bacaannya diwaqafkan berhenti. Do'a minta keteguhan iman di surat Ali Imran رَبَّنَا Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah. بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Qolqolah Sughra وَهَبْ لَنَا Tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ Tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham bila ghunnah tidak dengung, sebab nun mati menghadapi huruf Lam. Ikhfa Ab'ad paling jauh, sebab nun mati menghadapi huruf Kaf. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. اِنَّكَ Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. اَنْتَ الْوَهَّابُ ٨ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Aqrab dekat, sebab nun mati menghadapi huruf Ta. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Wawu, cirinya ada tanda sukun. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun karena bacaannya diwaqafkan berhenti. Tajwid Surat Ali Imran ayat 9 رَبَّنَآ اِنَّكَ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. جَامِعُ النَّاسِ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu dan Ya mati setelah fathah. Idgham bila ghunnah tidak dengung, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Lam. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. اِنَّ اللّٰهَ Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ٩ Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, cirinya ada tanda sukun. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun karena bacaannya diwaqafkan berhenti. Tajwid Surat Ali Imran ayat 10 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah. Ikhfa Aqrab لَنْ تُغْنِيَ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Aqrab dekat, sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi "N". Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar. Idzhar Halqi dan Idzhar Syafawi عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Hamzah. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas tidak dengung. Idgham mimi وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi'i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Huruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah fathah. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan. Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. Mad Iwad شَيْـًٔا ۗ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Mad iwad 'iwadl , sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf berhenti. Panjangnya adalah 1 alif atau dua harakat. وَاُولٰۤىِٕكَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad asli Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. هُمْ وَقُوْدُ النَّارِۗ ١٠ Tajwid pada kata diatas adalah Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Wawu. Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad 'aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi'i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan. Tafsir Surat Ali Imran ayat 1-10 Tafsir Ringkas Kemenag 1. Alif Laam Miim. Huruf-huruf hijaiah ini juga menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an, sebab di situ terkandung tantangan kepada orangorang musyrik untuk mendatangkan yang serupa dengannya. Satu hal yang tidak pernah bisa mereka lakukan, dan tidak akan pernah ada seorang pun yang bisa melakukannya, padahal ayat Al-Qur’an terdiri atas rangkaian huruf-huruf yang biasa digunakan dalam bahasa Arab, dan mereka yang hidup pada saat itu sedang berada pada puncak kemahiran berbahasa. 2. Dialah Allah, tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia, Yang Mahahidup dengan segala kesempurnaan yang sesuai dengan keagungan-Nya, Yang terus-menerus secara sempurna dan berkesinambungan mengurus dan memenuhi kebutuhan makhluk-Nya. 3. Dia menurunkan Kitab Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yang mengandung kebenaran dan dalam keadaan hak, baik kandungan, cara menurunkan, yang membawanya turun, maupun yang menerimanya. Kandungan Al-Qur’an itu membenarkan wahyu-wahyu Allah dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah diwahyukan kepada para nabi dan rasul, yakni yang berkaitan dengan pokok-pokok akidah, syariah dan akhlak. Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dengan menutupi tanda-tanda keesaanNya, baik yang terbentang di alam raya, melalui kitab suci maupun fitrah yang melekat pada diri setiap insan, akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat mengalahkanNya, lagi mempunyai hukuman bagi orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya. 4. Dia menurunkan Kitab Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yang mengandung kebenaran dan dalam keadaan hak, baik kandungan, cara menurunkan, yang membawanya turun, maupun yang menerimanya. Kandungan Al-Qur’an itu membenarkan wahyu-wahyu Allah dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah diwahyukan kepada para nabi dan rasul, yakni yang berkaitan dengan pokok-pokok akidah, syariah dan akhlak. Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dengan menutupi tanda-tanda keesaanNya, baik yang terbentang di alam raya, melalui kitab suci maupun fitrah yang melekat pada diri setiap insan, akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat mengalahkanNya, lagi mempunyai hukuman bagi orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya. 5. Dia mengurus semua makhluk-Nya, maka bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi, baik makhluk yang berada di bumi dan yang di langit, baik kecil maupun besar. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. 6. Hanya Dialah yang membentuk kamu dalam rahim ibumu menurut yang Dia kehendaki; laki-laki atau perempuan, baik atau buruk, bahagia atau sengsara. Tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia, Yang Mahaperkasa dan tidak terkalahkan, Mahabijaksana dalam menetapkan dan mengelola segala sesuatu. 7. Hanya Dialah yang menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu, wahai Nabi Muhammad, untuk engkau sampaikan dan jelaskan maksudnya kepada seluruh umat manusia. Apa yang diturunkan itu terdiri atas dua kelompok, di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, yakni yang kandungannya sangat jelas, sehingga hampir-hampir tidak lagi dibutuhkan penjelasan tambahan untuknya, atau yang tidak mengandung makna selain yang terlintas pertama kali dalam benak. Ayat-ayat muhkamat itulah pokok-pokok Kitab suci Al-Qur’an. Dan kelompok ayat-ayat yang lain dalam Al-Qur'an yaitu mutasyabihat, yakni ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, samar artinya dan sulit dipahami kecuali setelah merujuk kepada yang muhkam, atau hanya Allah yang mengetahui maknanya. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh yang mutasyabihat, dengan berpegang teguh kepada ayat-ayat itu semata-mata dan tidak menjadikan ayatayat muhkamat sebagai rujukan dalam memahami atau menetapkan artinya. Tujuan mereka melakukan itu adalah untuk mencari-cari fitnah, yakni kekacauan dan kerancuan berpikir serta keraguan di kalangan orang-orang beriman, dan untuk mencari-cari dengan sungguh-sungguh takwilnya yang sejalan dengan kesesatan mereka. Mereka melakukan itu padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan sikap mereka itu bertentangan dengan sikap ar-rasikhun fi al-'ilm, yakni orang orang yang ilmunya mendalam dan imannya mantap. Atau, seperti dalam salah satu bacaan qiraat yang mutawatir, takwil ayat-ayat mutasyabihat itu juga dapat diketahui oleh ar-rasikhun fi al-'ilm. Dengan demikian, ayat-ayat mutasyabihat itu diturunkan untuk memotivasi para ulama agar giat melakukan studi, menalar, berpikir, teliti dalam berijtihad dan menangkap pesan-pesan agama. Orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya itu berkata, “Kami beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an, semuanya, yakni yang mutasyabihat dan muhkamat, berasal dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran dan memahami maknanya dengan baik dan benar kecuali orang yang berakal, yaitu orang-orang yang memiliki akal sehat yang tidak mengikuti keinginan hawa nafsu. 8. Menggunakan akal semata akan membuat seseorang mudah tergelincir. Oleh karenanya, orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya selalu berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan sebagaimana halnya mereka yang mencaricari takwil ayat-ayat mutasyabih untuk menimbulkan keraguan, setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat yang mencakup segala jenis dan macamnya, antara lain berupa kemantapan iman, ketenangan batin, kemudahan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Rahmat itu bersumber dan langsung dari sisi-Mu, turun secara berkesinambungan dan tanpa mengharap imbalan apa pun, sebab sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” 9. Mereka tidak hanya mengajukan permohonan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia, tetapi juga menegaskan keyakinan tentang keniscayaan hari Akhir.”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya, yaitu pada hari kiamat.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. 10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yang menutupi tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah serta mengingkari petunjuk-petunjukNya, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda yang Allah berikan kepada mereka walau sebanyak apa pun, dan demikian pula anak-anak mereka walau sebanyak dan sehebat apa pun, terhadap azab Allah di dunia. Mereka juga tidak dapat menolak siksa-Nya di akhirat kelak, dan bahkan mereka itu menjadi bahan bakar api neraka. Demikianlah analisa Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-10 lengkap dengan tafsirnya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua aamiin.

ApakahAnda mencari gambar tentang Tajwid Surat Al Imran Ayat 1 20? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar.

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 20. Ali Imran artinya Keluarga Imran adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 3 setelah surat Al Baqarah. Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah. Dalam surat Ali Imran ayat 20 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Tafkhim dan Tarqiq Lam Jalalah, serta hukum tajwid lainnya. tajwid-surat-Ali-Imran-ayat-20 Bacaan surat Ali Imran ayat 20 dan artinya اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ فَاِ نْ حَآ جُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗ وَقُلْ لِّلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَا لْاُ مِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ ۗ فَاِ نْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِ نْ تَوَلَّوْا فَاِ نَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ وَا للّٰهُ بَصِيْرٌ بِۢا لْعِبَا دِ fa in haaajjuuka fa qul aslamtu waj-hiya lillaahi wa manittaba’an, wa qul lillaziina uutul-kitaaba wal-ummiyyiina a aslamtum, fa in aslamuu fa qodihtadau, wa ing tawallau fa innamaa alaikal-balaagh, wallohu bashiirum bil-ibaad “Kemudian jika mereka membantah engkau Muhammad katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada orang-orang buta huruf, “Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” QS. Ali Imran 3 Ayat 20. tajwid-surat-Ali-Imran-ayat-20-gbr1 Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi فَاِ نْ حَآ جُّوْكَ Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, sebab mad thabi’i menghadapi huruf bertasydid dalam satu kata. Panjang Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah enam harakat. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif dua harakat. “Hukum Mim Mati” Idzhar Syafawi فَقُلْ اَسْلَمْتُ Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf . Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas tidak dengung. Tarqiq Lam Jalalah وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Tarqiq tipis, sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif. Idgham Mutamatsilain وَقُلْ لِّلَّذِيْنَ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Idgham Mutamatsilain, sebab bertemunya dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya yaitu huruf Lam. Cara membaca Idgham Mutamatsilain pada kata diatas yaitu huruf Lam pertama dimasukkan kedalam huruf Lam kedua. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. “Pengertian Mad Badal” Mad Badal اُوْتُوا الْكِتٰبَ Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Wawu mati setelah dlommah, panjang mad badal yaitu 1 alif dua harakat. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf, tandanya ada sukun. Mad ashli mad thabi’i, sebab fathah berdiri diatas huruf Ta. tajwid-surat-Ali-Imran-ayat-20-gbr2 Mad Tamkin وَا لْاُ مِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ ۗ Hukum tajwid pada kalimat diatas yaitu Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat. Mad Tamkin, sebab huruf Ya’ tasydid dan berharakat kasrah يِّ yang bertemu dengan huruf Ya’ sukun / mati يْ dalam satu kata. Panjang Mad Tamkin adalah 1 alif dua harakat. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ta. tajwid-surat-Ali-Imran-ayat-20-gbr3 Idzhar Halqi فَاِ نْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Huruf lin harfu layin, sebab huruf Wawu mati setelah fathah. “Hukum Ikhfa” Ikhfa Aqrab وَاِ نْ تَوَلَّوْا Hukum tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Aqrab dekat, sebab nun mati menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar. Huruf lin harfu layin, sebab huruf Wawu mati setelah fathah. Ghunnah فَاِ نَّمَا Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. tajwid-surat-Ali-Imran-ayat-20-gbr4 Alif Lam Qomariyah عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin harfu layin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ba. Mad aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad asli fathah berdiri diatas huruf Lam menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Bila disambung namanya Mad Thabi’i. Tafkhim Lam Jalalah وَا للّٰهُ Hukum tajwid pada kata diatas yaitu Tafkhim tebal, sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif. tajwid-surat-Ali-Imran-ayat-20-gbr5 “Contoh Iqlab” Iqlab, Qolqolah Kubra, Mad Aridl Lissukun بَصِيْرٌ بِۢا لْعِبَا دِ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. Iqlab, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ain. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun dikarenakan bacaannya diwaqafkan berhenti. Mad aridl lissukun bila dibaca waqaf, sebab mad thabi’i Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat. Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ali Imran ayat 20 semoga bermanfaat. Bacaan surat Ali Imran ayat 20 dan artinyaMad Lazim Mutsaqqal KilmiIdzhar SyafawiTarqiq Lam JalalahIdgham MutamatsilainMad BadalMad TamkinIdzhar HalqiIkhfa AqrabGhunnahAlif Lam QomariyahTafkhim Lam JalalahIqlab, Qolqolah Kubra, Mad Aridl Lissukun
Tajwidsurat Ali Imran ayat 1. الٓمّٓ. Pada kata di atas nama hukum tajwidnya adalah Mad Lazim Harfi Musyba'. Mad ini terjadi pada huruf yang terletak pada permulaan surat. Huruf tersebut mempunyai 3 ejaan huruf. Huruf tengahnya huruf mad dan huruf ketiga mati asli. Panjangnya adalah 6 harakat.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zvEz_prQ6DyIF1CryZy23Thfa-hCgFqYFjROzugo8EysG-lIOArAwg== Temanteman, kali ini kita akan membahas analisis hukum tajwid Al-Quran Surat Al-Balad Ayat 1-20 lengkap dengan penjelasannya. Amat penting kita untuk mempelajari ilmu tajwid ini. Untuk lebih jelasnya, baiklah kita langsung simak uraiannya berikut. Hukum Tajwid Bacaan Al-Quran Surat Ali Imran Ayat 190-191 Lengkap Beserta Penjelasan dan فَاِنْ حَاۤجُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗوَقُلْ لِّلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ ۗ فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِ ࣖ 20. Kemudian jika mereka membantah engkau Muhammad katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang buta huruf, ”Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. Share Copy Copy
Belajarmembaca al quran dengan tajwid warna surat ali imran ayat 1 & 2mari belajar ngaji bersama channel ayo tahsin#suratalimran #surataliimran #surataliimr
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID mgh4TU8-TKTPg07XrlP9pXThDvYsAOUhPRJ3t4ZJyZMT7wn10CICfA== BacaanAlquran beserta tajwid dan terjemahan surat. Tafsir Quran Surat Ali Imran Ayat 20. Pada kesempatan kali ini Tahsin Online akan menguraikan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-5. Sebelumnya sudah diuraikan pula hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-5. Untuk mengunduh File Gunakan tombol download dibawah ini. Tahsin Online. Membagikan pelajaran ilmu tajwid surat-surat pendek. Hukum tajwid apa saja akan dikupas dengan metode tajwid Al Qur an perkata. Pada kesempatan kali ini Tahsin Online akan menguraikan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-5. Sebelumnya sudah diuraikan pula hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-5. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الٓمّٓ ١ اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ٢ نَزَّلَ عَلَيْكَ الْـكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰٮةَ وَالْاِنْجِيْلَ ٣ مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ ٤ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ ٥ Tajwid surat Ali Imran ayat 1. الٓمّٓ Pada kata di atas nama hukum tajwidnya adalah Mad Lazim Harfi Musyba’. Mad ini terjadi pada huruf yang terletak pada permulaan surat. Huruf tersebut mempunyai 3 ejaan huruf. Huruf tengahnya huruf mad dan huruf ketiga mati asli. Panjangnya adalah 6 harakat. Tajwid surat Ali Imran ayat 2. اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ اللّٰهُ Hukum tajwid pada kata di atas adalah tafkhim / tebal, karena lafazh Allah didahului oleh fathah. لَاۤ اِ Nama hukum tajwid di atas adalah mad jaiz munfashil. Karena ada mad thobi’i menghadapi huruf alif pada kata yang lain. Panjnagnya adalah bisa 2, 4, atau 5 harakat. اِلٰهَ اِلَّا Hukum tajwid di atas ada 1, yaitu mad ashli atau mad thobi’i, karena ada fathah berdiri dan ada huruf alif di fathah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. هُوَ ۙ الْحَيُّ الْ Pada kata di atas terdapat 1 hukum tajwid, yaitu alif lam qomariyah. Tanda alif lam qomariyah yaitu ada alif lam dan tanda sukun. قَيُّوْمُ Hukum tajwid di atas adalah mad aridl lissukun bila waqof, panjangnya adalah bisa 2, 4, atau 6 harakat. Tajwid surat Ali Imran ayat 3. نَزَّلَ عَلَيْكَ الْـكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰٮةَ وَالْاِنْجِيْلَ نَزَّلَ Pada kata di atas tidak ada hukum tajwid, tetapi bacaan huruf zai nya harus diperhatikan karena dia bertasydid. Jadi membacanya harus ditekan. عَلَيْكَ Hukum tajwid di atas adalah huruf lin atau haraf lin, huruf lin terjadi apabila ada huruf ya atau wawu yang di sukun oleh huruf di belakangnya yang berharakat fathah. الْـكِتٰبَ Pada kata di atas terdapat 2 hukum tajwid, yaitu alif lam qomariyah dan mad thobi’i. بِالْحَقِّ Hukum tajwid pada kata di atas adalah alif lam qomariyah. مُصَدِّقًا لِّمَا Hukum tajwid pada kata di atas ada 2, yaitu idghom bila ghunnah dan mad thobi’i. Idghom bila ghunnah terjadi apabila ada nun mati atau tanwin menghadapi huruf lam atau ro. بَيْنَ يَدَيْهِ Hukum tajwid di atas ada 1 yaitu huruf lin. وَاَنْزَلَ Hukum di atas adalah ikhfa/samar. لَ التَّ Hukum tajwid di atas adalah alif lam syamsiyah. التَّوْرٰٮةَ Pada kata di atas terdapat 2 hukum, yaitu alif lam syamsiyah dan mad thobi’i. وَالْاِنْجِيْلَ Pada kata di atas terdapat 3 hukum, yaitu alif lam qomariyah, ikhfa dan mad aridl lissukun bila waqof. Tajwid surat Ali Imran ayat 4. مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ مِنْ قَ Hukum tajwid di atas adalah ikhfa/samar, karena ada nun mati menghadapi huruf qof. قَبْلُ Ini adalah qolqolah sughro, karena ada huruf qolqolah yaitu ba yang sukun asli. هُدًى لِّ Hukum tajwid yang ada pada ayat ke 4 surat Ali Imran di atas adalah idghom bila ghunnah atau tanpa dengung. Idghom ini terjadi apabila ada nun mati atau tanwin menghadapi huruf lam atau ro. لِّلنَّاسِ Hukum tajwid pada kata di atas ada 2 yaitu ghunnah dan mad thobi’i. Ghunnah karena ada huruf nun di tasydid, sedangkan mad thobi’i karena ada huruf alif di fathah. وَاَنْزَلَ Hukum tajwid di atas adalah ikffa, karena ada nun mati menghadapi huruf zai. لَ الْفُرْقَانَ Pada kata di atas terdapat 2 hukum, yaitu alif lam qomariyah dan mad thobi’i. اِنَّ Hukum tajwid di atas adalah ghunnah dalam hukum tajwid surat Ali Imran ayat ke harus didengungkan kira-kira 2-3 harakat. الَّذِيْنَ Ini nama hukum tajwidnya adalah mad thobi’i, karena ada huruf ya di kasroh. كَفَرُوْا Kata di atas juga namanya mad thobi’i, karena ada huruf wawu di dlommah. بِاٰيٰتِ اللّٰهِ Pada kata di atas terdapat 3 hukum, yaitu mad badal, mad ashli dan tarqiq. Mad badal karena ada huruf alif ber harakat fathah berdiri, mad ashli karena ada huruf berharakat fathah berdiri, panjang kedua mad tersebut adalah 1 alif atau 2 harakat. Dan yang ketiga adalah tarqiq/tipis karena lafazh Allah didahului oleh kasroh. لَهُمْ عَ Hukum tajwid di atas adalah izh har syafawi, karena ada huruf mim menghadapi huruf ain, membacanya tidak boleh didengungkan. عَذَا Ini adalah mad thobi’i. بٌ شَ Ini adalah ikhfa, karena ada tanwin menghadapi huruf Syin. شَدِيْدٌ Hukum tajwid di atas bila berhenti adalah mad aridl lissukun, panjangnya bisa 2, 4, atau 6 harakat. وَاللّٰهُ Ini nama hukum tajwid nya adalah tafkhim, karena lafazh Allah didahului oleh fathah. عَزِيْزٌ ذُ Hukum tajwid diatas ada 2, yaitu mad thobi’i dan ikhfa. ذُو انْتِقَامٍ Pada kata di atas terdapat 2 hukum, yaitu ikhfa dan mad aridl lissukun bila waqof. Tajwid surat Ali Imran ayat 5. اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ اِنَّ اللّٰهَ Hukum tajwid di atas ada 2, yaitu ghunnah dan tafkhim, ghunnah karena ada huruf nun di tasydid, dan tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh kasroh. لَا يَخْفٰى Pada kata di atas terdapat 1 hukum tajwid, yaitu mad ashli. عَلَيْهِ شَيْ Hukum tajwid pada kata di atas terdapat 1 hukum, yaitu huruf lin, karena ada huruf ya yang disukun oleh huruf yang berharakat fathah. ءٌ فِى Hukum tajwid di atas adalah ikhfa, karena ada tanwin menghadapi huruf fa. فِى الْاَرْضِ Ini adalah alif lam qomariyah yang terdapat pada ayat ke 5 surat Ali Imran. وَلَا Ini adalah mad thobi’i. فِى السَّ Ini adalah alif lam syamsiyah, tandanya ada alif lam dan tanda tasydid, ketika dibaca huruf lam nya tidak tampak. سَّمَآءِ Ini adalah mad wajib muttashil yang terdapat pada surat Ali Imran ayat ke 5. Panjangnya adalah 5 harakat. Demikianlah uraian hukum tajwid surat Ali Imran ayat 1-5. Tahsin Online juga menjelaskan materi ilmu tajwid yang dilengkapi dengan contohnya di dalam blog ini. Semoga bermanfaat, wassalam.

HukumTajwid Surat al baqarah ayat 1-20 - Pelajari seluruhnya hukum tajwid butuh proses yang tidak terlalu lama. Akan tetapi perihal itu tergantung dari ketekunan dan kebolehan memahami dalam mendalami pengetahuan tajwid. Metode efektif untuk belajar tajwid adalah dengan menelaah ayat-ayat pada Al-Qur'an buat dicari hukum tajwid yang

Sourate 03 آل عمران - Al-'Imran La famille d'Imran200 versets, titre tiré du verset 33 Recitation audio 1/3 Mishary Rashid Al-Afasy verset 01 à 66 Votre navigateur n'est pas compatible Au Nom de Dieu, Le Tout Miséricordieux, Le Très Miséricordieux 1 - Alif, Lam, Mim. 2 - Allah ! Pas de divinité à part Lui, le Vivant, Celui qui subsiste par Lui-même al-Qayyoum ». 3 - Il a fait descendre sur toi le Livre avec la vérité, confirmant les Livres descendus avant lui. Et Il fit descendre la Thora et l'Évangile 4 - auparavant, en tant que guide pour les gens. Et Il a fait descendre le Discernement. Ceux qui ne croient pas aux Révélations d'Allah auront, certes, un dur châtiment ! Et Allah est Puissant, Détenteur du pouvoir de punir. 5 - Rien, vraiment, ne se cache d'Allah de ce qui existe sur la terre ou dans le ciel. 6 - C'est Lui qui vous donne forme dans les matrices comme Il veut. Point de divinité à part Lui, le Puissant, le Sage. 7 - C'est Lui qui a fait descendre sur toi le Livre ; il s'y trouve des versets sans équivoque, qui sont la base du Livre, et d'autres versets qui peuvent prêter à d'interprétations diverses. Les gens, donc, qui ont au cœur une inclination vers l'égarement, mettent l'accent sur les versets à équivoque cherchant la dissension en essayant de leur trouver une interprétation, alors que nul n'en connaît l'interprétation, à part Allah. Mais ceux qui sont bien enracinés dans la science disent Nous y croyons, tout est de la part de notre Seigneur ! » Mais, seuls les doués d'intelligence s'en rappellent. 8 - Seigneur ! Ne laisse pas dévier nos cœurs après que Tu nous aies guidés ; et accorde-nous Ta miséricorde. C'est Toi, certes, le Grand Donateur ! 9 - Seigneur ! C'est Toi qui rassembleras les gens, un jour en quoi il n'y a point de doute. Allah, vraiment, ne manque jamais à Sa promesse. » 10 - Ceux qui ne croient pas, ni leurs biens ni leurs enfants ne les mettront aucunement à l'abri de la punition d'Allah. Ils seront du combustible pour le Feu, 11 - comme les gens de Fir'awn Pharaon et ceux qui vécurent avant eux. Ils avaient traité de mensonges Nos preuves. Allah les saisit donc, pour leurs péchés. Et Allah est dur en punition. 12 - Dis à ceux qui ne croient pas Vous serez vaincus bientôt ; et vous serez rassemblés vers l'Enfer. Et quel mauvais endroit pour se reposer ! » 13 - Il y eut déjà pour vous un signe dans ces deux troupes qui s'affrontèrent l'une combattait dans le sentier d'Allah ; et l'autre, était mécréante. Ces derniers voyaient les croyants de leurs propres yeux, deux fois plus nombreux qu'eux-mêmes. Or Allah secourt qui Il veut de Son aide. Voilà bien là un exemple pour les doués de clairvoyance ! 14 - On a enjolivé aux gens l'amour des choses qu'ils désirent femmes, enfants, trésors thésaurisés d'or et d'argent, chevaux marqués, bétail et champs ; tout cela est l'objet de jouissance pour la vie présente, alors que c'est près d'Allah qu'il y a bon retour. 15 - Dis Puis-je vous apprendre quelque chose de meilleur que tout cela ? Pour les pieux, il y a, auprès de leur Seigneur, des jardins sous lesquels coulent les ruisseaux, pour y demeurer éternellement, et aussi, des épouses purifiées, et l'agrément d'Allah. » Et Allah est Clairvoyant sur Ses serviteurs, 16 - qui disent Ô notre Seigneur, nous avons la foi ; pardonne-nous donc nos péchés, et protège-nous du châtiment du Feu », 17 - ce sont les endurants, les véridiques, les obéissants, ceux qui dépensent dans le sentier d'Allah et ceux qui implorent pardon juste avant l'aube. 18 - Allah atteste, et aussi les Anges et les doués de science, qu'il n'y a point de divinité à part Lui, le Mainteneur de la justice. Point de divinité à part Lui, le Puissant, le Sage! 19 - Certes, la religion acceptée d'Allah, c'est l'Islam. Ceux auxquels le Livre a été apporté ne se sont disputés, par agressivité entre eux, qu'après avoir reçu la science. Et quiconque ne croit pas aux signes d'Allah ... alors Allah est prompt à demander compte ! 20 - S'ils te contredisent, dis leur Je me suis entièrement soumis à Allah, moi et ceux qui m'ont suivi. » Et dis à ceux à qui le Livre a été donné, ainsi qu'aux illettrés Avez-vous embrassé l'Islam ? » S'ils embrassent l'Islam, ils seront bien guidés. Mais, s'ils tournent le dos ... Ton devoir n'est que la transmission du message. Allah, sur Ses serviteurs est Clairvoyant. » 21 - Ceux qui ne croient pas aux signes d'Allah, tuent sans droit les prophètes et tuent les gens qui commandent la justice, annonce-leur un châtiment douloureux. 22 - Ce sont eux dont les œuvres sont devenues vaines, ici-bas comme dans l'au-delà. Et pour eux, pas de secoureurs ! 23 - N'as-tu pas vu comment agissent ceux qui ont reçu une part du Livre, et qui sont maintenant invités au Livre d'Allah pour trancher leurs différends ; comment un groupe des leurs tourne le dos et s'esquive ? 24 - C'est parce qu'ils disent Le Feu ne nous touchera que pour un nombre de jours déterminés. » Et leurs mensonges les trompent en religion. 25 - Eh bien comment seront-ils, quand Nous les aurons rassemblés, en un jour sur quoi il n'y a point de doute, et que chaque âme sera pleinement rétribuée selon ce qu'elle aura acquis ? Et ils ne seront point lésés. 26 - Dis Ô Allah, Maître de l'autorité absolue. Tu donnes l'autorité à qui Tu veux, et Tu arraches l'autorité à qui Tu veux ; et Tu donnes la puissance à qui Tu veux, et Tu humilies qui Tu veux. Le bien est en Ta main et Tu es Omnipotent. 27 - Tu fais pénétrer la nuit dans le jour, et Tu fais pénétrer le jour dans la nuit, et Tu fais sortir le vivant du mort, et Tu fais sortir le mort du vivant. Et Tu accordes attribution à qui Tu veux, sans compter. » 28 - Que les croyants ne prennent pas, pour alliés, des infidèles, au lieu de croyants. Quiconque le fait contredit la religion d'Allah, à moins que vous ne cherchiez à vous protéger d'eux. Allah vous met en garde à l'égard de Lui-même. Et c'est à Allah le retour. 29 - Dis Que vous cachiez ce qui est dans vos poitrines ou bien vous le divulguiez, Allah le sait. Il connaît tout ce qui est dans les cieux et sur la terre. Et Allah est Omnipotent. 30 - Le jour où chaque âme se trouvera confrontée avec ce qu'elle aura fait de bien et ce qu'elle aura fait de mal ; elle souhaitera qu'il y ait entre elle et ce mal une longue distance ! Allah vous met en garde à l'égard de Lui-même. Allah est Compatissant envers Ses serviteurs. 31 - Dis Si vous aimez vraiment Allah, suivez-moi, Allah vous aimera alors et vous pardonnera vos péchés. Allah est Pardonneur et Miséricordieux. 32 - Dis Obéissez à Allah et au Messager. Et si vous tournez le dos ... alors Allah n'aime pas les infidèles ! 33 - Certes, Allah a élu Adam, Nouh Noé, la famille d'Ibrahim Abraham et la famille de 'Imran au-dessus de tout le monde. 34 - En tant que descendants les uns des autres, et Allah est Audient et Omniscient. 35 - Rappelle-toi quand la femme de 'Imran dit Seigneur, je T'ai voué en toute exclusivité ce qui est dans mon ventre. Accepte-le donc, de moi. C'est Toi certes l' Audient et l'Omniscient. 36 - Puis, lorsqu'elle en eut accouché, elle dit Seigneur, voilà que j'ai accouché d'une fille » or Allah savait mieux ce dont elle avait accouché ! Le garçon n'est pas comme la fille. Je l'ai nommée Maryam Marie, et je la place, ainsi que sa descendance, sous Ta protection contre le Diable, le banni ». 37 - Son Seigneur l'agréa alors du bon agrément, la fit croître en belle croissance. Et Il en confia la garde à Zakariyya Zacharie. Chaque fois que celui-ci entrait auprès d'elle dans le Sanctuaire, il trouvait près d'elle de la nourriture. Il dit Ô Maryam Marie, d'où te vient cette nourriture ? » - Elle dit Cela me vient d'Allah. » Il donne certes la nourriture à qui Il veut sans compter. 38 - Alors, Zakariyya Zacharie pria son Seigneur, et dit Ô mon Seigneur, donne-moi, venant de Toi, une excellente descendance. Car Tu es Celui qui entend bien la prière. » 39 - Alors, les Anges l'appelèrent pendant que, debout, il priait dans le Sanctuaire Voilà qu'Allah t'annonce la naissance de Yahya Jean Baptiste, confirmateur d'une parole d'Allah. Il sera un chef, un chaste, un prophète et du nombre des gens de bien. » 40 - Il dit Ô mon Seigneur, comment aurais-je un garçon maintenant que la vieillesse m'a atteint et que ma femme est stérile ? » Allah dit Comme cela ! », Allah fait ce qu'Il veut. 41 - Seigneur, dit Zakariyya Zacharie, donne-moi un signe. » Ton signe, dit Allah, c'est que pendant trois jours tu ne pourras parler aux gens que par geste. Invoque beaucoup Ton Seigneur ; et, glorifie-Le, en fin et en début de journée. » 42 - Rappelle-toi quand les Anges dirent Ô Maryam Marie, certes Allah t'a élue et purifiée ; et Il t'a élue au-dessus des femmes des mondes. 43 - Ô Maryam Marie, obéis à Ton Seigneur, prosterne-toi, et incline-toi avec ceux qui s'inclinent ». 44 - Ce sont là des nouvelles de l'Inconnaissable que Nous te révélons. Car tu n'étais pas là lorsqu'ils jetaient leurs calames pour décider qui se chargerait de Maryam Marie! Tu n'étais pas là non plus lorsqu'ils se disputaient ! 45 - Rappelle-toi quand les Anges dirent Ô Maryam Marie, voilà qu'Allah t'annonce une parole de Sa part son nom sera Al-Masîh », 'Issa Jésus », fils de Maryam Marie, illustre ici-bas comme dans l'au-delà, et l'un des rapprochés d'Allah. 46 - Il parlera aux gens, dans le berceau et en son âge mûr et il sera du nombre des gens de bien. » 47 - Elle dit Seigneur ! Comment aurais-je un enfant, alors qu'aucun homme ne m'a touchée ? » C'est ainsi ! » dit-Il. Allah crée ce qu'Il veut. Quand Il décide d'une chose, Il lui dit seulement Sois » et elle est aussitôt. 48 - Et Allah lui enseignera l'écriture, la sagesse , la Thora et l'Évangile, 49 - et Il sera le messager aux enfants d'Israʾil Israël, et leur dira En vérité, je viens à vous avec un signe de la part de votre Seigneur. Pour vous, je forme de la glaise comme la figure d'un oiseau, puis je souffle dedans et, par la permission d'Allah, cela devient un oiseau. Et je guéris l'aveugle-né et le lépreux, et je ressuscite les morts, par la permission d'Allah. Et je vous apprends ce que vous mangez et ce que vous amassez dans vos maisons. Voilà bien là un signe, pour vous, si vous êtes croyants ! 50 - Et je confirme ce qu'il y a dans la Thora révélée avant moi, et je vous rends licite une partie de ce qui vous était interdit. Et j'ai certes apporté un signe de votre Seigneur. Craignez Allah donc, et obéissez-moi. 51 - Allah est mon Seigneur et votre Seigneur. Adorez-Le donc voilà le chemin droit. » 52 - Puis, quand 'Issa Jésus ressentit de l'incrédulité, de leur part, il dit Qui sont mes alliés dans la voie d'Allah ? » Les apôtres dirent Nous sommes les alliés d'Allah. Nous croyons en Allah. Et sois témoin que nous lui sommes soumis. 53 - Seigneur ! Nous avons cru à ce que Tu as fait descendre et suivi le messager. Inscris-nous donc parmi ceux qui témoignent ». 54 - Et ils les autres se mirent à comploter. Allah a fait échouer leur complot. Et c'est Allah qui sait le mieux leur machination ! 55 - Rappelle-toi quand Allah dit Ô 'Issa Jésus, certes, Je vais mettre fin à ta vie terrestre t'élever vers Moi, te débarrasser de ceux qui n'ont pas cru et mettre jusqu'au Jour de la Résurrection, ceux qui te suivent au-dessus de ceux qui ne croient pas. Puis, c'est vers Moi que sera votre retour, et Je jugerai, entre vous, ce sur quoi vous vous opposiez. 56 - Quant à ceux qui n'ont pas cru, Je les châtierai d'un dur châtiment, ici-bas tout comme dans l'au-delà ; et pour eux, pas de secoureurs. 57 - Et quant à ceux qui ont la foi et font de bonnes œuvres, Il leur donnera leurs récompenses. Et Allah n'aime pas les injustes. 58 - Voilà ce que Nous te récitons des versets et de la révélation précise. 59 - Pour Allah, 'Issa Jésus est comme Adam qu'Il créa de poussière, puis Il lui dit Sois » et il fut. 60 - La vérité vient de ton Seigneur. Ne sois donc pas du nombre des sceptiques. 61 - À ceux qui te contredisent à son propos, maintenant que tu en es bien informé, tu n'as qu'à dire Venez, appelons nos fils et les vôtres, nos femmes et les vôtres, nos propres personnes et les vôtres, puis proférons exécration réciproque en appelant la malédiction d'Allah sur les menteurs.» 62 - Voilà, certes, le récit véridique. Et il n'y a pas de divinité à part Allah. En vérité, c'est Allah qui est le Puissant, le Sage. 63 - Si donc ils tournent le dos ... alors Allah connaît bien les semeurs de corruption ! 64 - Dis Ô gens du Livre, venez à une parole commune entre nous et vous que nous n'adorions qu'Allah, sans rien Lui associer, et que nous ne prenions point les uns les autres pour seigneurs en dehors d'Allah. » Puis, s'ils tournent le dos, dites Soyez témoins que nous, nous sommes soumis. » 65 - Ô gens du Livre, pourquoi disputez-vous au sujet d'Ibrahim Abraham, alors que la Thora et l'Évangile ne sont descendus qu'après lui ? Ne raisonnez-vous donc pas ? Recitation 2/3 Mishary Rashid Al-Afasy verset 67 à 158 Votre navigateur n'est pas compatible 66 - Vous avez bel et bien disputé à propos d'une chose dont vous avez connaissance. Mais pourquoi disputez-vous des choses dont vous n'avez pas connaissance ? Or Allah sait, tandis que vous ne savez pas. 67 - Ibrahim Abraham n'était ni Juif ni Chrétien. Il était entièrement soumis à Allah Musulman. Et il n'était point du nombre des Associateurs. 68 - Certes les hommes les plus dignes de se réclamer d'Ibrahim Abraham, sont ceux qui l'ont suivi, ainsi que ce Prophète-ci, et ceux qui ont la foi. Et Allah est l'allié des croyants. 69 - Une partie des gens du Livre aurait bien voulu vous égarer. Or ils n'égarent qu'eux-mêmes ; et ils n'en sont pas conscients. 70 - Ô gens du Livre, pourquoi ne croyez vous pas aux versets d'Allah le Coran, cependant que vous en êtes témoins ? 71 - Ô gens du Livre, pourquoi mêlez-vous le faux au vrai et cachez-vous sciemment la vérité ? 72 - Ainsi dit une partie des gens du Livre Au début du jour, croyez à ce qui a été révélé aux Musulmans, mais, à la fin du jour, rejetez-le, afin qu'ils retournent à leur ancienne religion. » 73 - Et les gens du Livre disent à leurs coreligionnaires Ne croyez que ceux qui suivent votre religion ... » Dis La vraie direction est la direction d'Allah » - et ils disent encore Vous ne devez ni approuver ni reconnaître que quelqu'un d'autre que vous puisse recevoir comme ce que vous avez reçu de sorte qu'ils les Musulmans ne puissent argumenter contre vous auprès de votre Seigneur. Dis-leur En vérité, la grâce est en la main d'Allah. Il la donne à qui Il veut. La grâce d'Allah est immense et Il est Omniscient. 74 - Il réserve à qui Il veut sa miséricorde. Et Allah est Détenteur d'une grâce immense. 75 - Et parmi les gens du Livre, il y en a qui, si tu lui confies un qintâr, te le rend. Mais il y en a aussi qui, si tu lui confies un dinâr, ne te le rendra que si tu l'y contrains sans relâche. Tout cela parce qu'ils disent Ces arabes qui n'ont pas de livre n'ont aucun chemin pour nous contraindre. » Ils profèrent des mensonges contre Allah alors qu'ils savent. 76 - Au contraire, quiconque remplit sa promesse et craint Allah ... Allah aime les pieux. 77 - Ceux qui vendent à vil prix leur engagement avec Allah ainsi que leurs serments n'auront aucune part dans l'au-delà, et Allah ne leur parlera pas, ni les regardera, au Jour de la Résurrection, ni ne les purifiera ; et ils auront un châtiment douloureux. 78 - Et il y a parmi eux certains qui roulent leurs langues en lisant le Livre pour vous faire croire que cela provient du Livre, alors qu'il n'est point du Livre ; et ils disent Ceci vient d'Allah », alors qu'il ne vient point d'Allah. Ils disent sciemment des mensonges contre Allah. 79 - Il ne conviendrait pas à un être humain à qui Allah a donné le Livre, la Compréhension et la Prophétie, de dire ensuite aux gens Soyez mes adorateurs, à l'exclusion d'Allah ; mais au contraire, il devra dire Devenez des savants, obéissant au Seigneur, puisque vous enseignez le Livre et vous l'étudiez. » 80 - Et il ne va pas vous commander de prendre pour seigneurs anges et prophètes. Vous commanderait-il de rejeter la foi, vous qui êtes Musulmans ? 81 - Et lorsqu'Allah prit cet engagement des prophètes Chaque fois que Je vous accorderai un Livre et de la Sagesse, et qu'ensuite un messager vous viendra confirmer ce qui est avec vous, vous devez croire en lui, et vous devrez lui porter secours. » Il leur dit Consentez-vous et acceptez-vous Mon pacte à cette condition ? » Nous consentons », dirent-ils. Soyez-en donc témoins, dit Allah. Et Me voici, avec vous, parmi les témoins. 82 - Quiconque ensuite tournera le dos ... alors ce sont eux qui seront les pervers. » 83 - Désirent-ils une autre religion que celle d'Allah, alors que se soumet à Lui, bon gré, mal gré, tout ce qui existe dans les cieux et sur la terre, et que c'est vers Lui qu'ils seront ramenés ? 84 - Dis Nous croyons en Allah, à ce qu'on a fait descendre sur nous, à ce qu'on a fait descendre sur Ibrahim Abraham, Isma'il Ismaël, Ishaq Isaac, Ya'qoub Jacob et les Tribus, et à ce qui a été apporté à Moussa Moïse, à 'Issa Jésus et aux prophètes, de la part de leur Seigneur nous ne faisons aucune différence entre eux ; et c'est à Lui que nous sommes Soumis. » 85 - Et quiconque désire une religion autre que l'Islam, ne sera point agréé, et il sera, dans l'au-delà, parmi les perdants. 86 - Comment Allah guiderait-Il des gens qui n'ont plus la foi après avoir cru et témoigné que le Messager est véridique, et après que les preuves leur sont venues ? Allah ne guide pas les gens injustes. 87 - Ceux là, leur rétribution sera qu'ils auront sur eux la malédiction d'Allah, des Anges et de tous les êtres humains. 88 - Ils y demeureront éternellement. Le châtiment ne leur sera pas allégé, et ils n'auront aucun répit, 89 - excepté ceux qui par la suite se repentiront et se réformeront car Allah est certes Pardonneur et Miséricordieux. 90 - En vérité, ceux qui ne croient plus après avoir eu la foi, et laissent augmenter encore leur mécréance, leur repentir ne sera jamais accepté. Ceux-là sont vraiment les égarés. 91 - Ceux qui ne croient pas et qui meurent mécréants, il ne sera jamais accepté, d'aucun d'eux de se racheter même si pour cela il donnait le contenu, en or, de la terre. Ils auront un châtiment douloureux, et ils n'auront point de secoureurs. 92 - Vous n'atteindrez la vraie piété, que si vous faites largesses de ce que vous chérissez. Tout ce dont vous faites largesses, Allah le sait certainement bien. 93 - Toute nourriture était licite aux enfants d'Israʾil Israël, sauf celle qu'Israël lui-même s'interdit avant que ne descendît la Thora. Dis-leur Apportez la Thora et lisez-la, si ce que vous dites est vrai ! » 94 - Donc, quiconque, après cela, invente des mensonges contre Allah ... ceux-là sont, donc, les vrais injustes. 95 - Dis C'est Allah qui dit la vérité. Suivez donc la religion d'Ibrahim Abraham, Musulman droit. Et il n'était point des associateurs. » 96 - La première Maison qui ait été édifiée pour les gens, c'est bien celle de Bakka la Mecque bénie et une bonne direction pour l'univers. 97 - Là sont des signes évidents, parmi lesquels l'endroit où Ibrahim Abraham s'est tenu debout ; et quiconque y entre est en sécurité. Et c'est un devoir envers Allah pour les gens qui ont les moyens, d'aller faire le pèlerinage de la Maison. Et quiconque ne croit pas ... Allah Se passe largement des mondes. 98 - Dis Ô gens du Livre, pourquoi ne croyez-vous pas aux versets d'Allah al-Qur'ân, alors qu'Allah est témoin de ce que vous faites ? » 99 - Dis Ô gens du Livre, pourquoi obstruez-vous la voie d'Allah à celui qui a la foi, et pourquoi voulez-vous rendre cette voie tortueuse, alors que vous êtes témoins de la vérité ! » Et Allah n'est pas inattentif à ce que vous faites. 100 - Ô les croyants ! Si vous obéissez à un groupe de ceux auxquels on a donné le Livre, il vous rendra mécréants après que vous ayez eu la foi. 101 - Et comment pouvez-vous ne pas croire, alors que les versets d'Allah vous sont récités, et qu'au milieu de vous se tient Son messager ? Quiconque s'attache fortement à Allah, il est certes guidé vers un droit chemin. 102 - Ô les croyants ! Craignez Allah comme Il doit être craint. Et ne mourez qu'en pleine soumission. 103 - Et cramponnez-vous tous ensemble au Habl » câble d'Allah et ne soyez pas divisés ; et rappelez-vous le bienfait d'Allah sur vous lorsque vous étiez ennemis, c'est Lui qui réconcilia vos cœurs. Puis, par Son bienfait, vous êtes devenus frères. Et alors que vous étiez au bord d'un abîme de Feu, c'est Lui qui vous en a sauvés. Ainsi Allah vous montre Ses signes afin que vous soyez bien guidés. 104 - Que soit issue de vous une communauté qui appelle au bien, ordonne le convenable, et interdit le blâmable. Car ce seront eux qui réussiront. 105 - Et ne soyez pas comme ceux qui se sont divisés et se sont mis à disputer, après que les preuves leur furent venues, et ceux-là auront un énorme châtiment. 106 - Au jour où certains visages s'éclaireront, et que d'autres s'assombriront. A ceux dont les visages seront assombris il sera dit Avez-vous mécru après avoir eu la foi » Eh bien, goûtez au châtiment, pour avoir renié la foi. 107 - Et quant à ceux dont les visages s'éclaireront, ils seront dans la miséricorde d'Allah, où ils demeureront éternellement. 108 Tels sont les versets d'Allah ; Nous te Mouhammad les récitons avec vérité. Et Allah ne veut point léser les mondes. 109 - À Allah appartient tout ce qui est dans les cieux et sur la terre. Et c'est vers Allah que toute chose sera ramenée. 110 - Vous êtes la meilleure communauté, qu'on ait fait surgir pour les hommes. Vous ordonnez le convenable, interdisez le blâmable et croyez à Allah. Si les gens du Livre croyaient, ce serait meilleur pour eux, il y en a qui ont la foi, mais la plupart d'entre eux sont des pervers. 111 - Ils ne sauront jamais vous causer de grand mal, seulement une nuisance par la langue ; et s'ils vous combattent, ils vous tourneront le dos, et ils n'auront alors point de secours. 112 - Où qu'ils se trouvent, ils sont frappés d'avilissement, à moins d'un secours providentiel d'Allah ou d'un pacte conclu avec les hommes. Ils ont encouru la colère d'Allah, et les voilà frappés de malheur, pour n'avoir pas cru aux signes d'Allah, et assassiné injustement les prophètes, et aussi pour avoir désobéi et transgressé. 113 - Mais ils ne sont pas tous pareils. Il est, parmi les gens du Livre, une communauté droite qui, aux heures de la nuit, récite les versets d'Allah en se prosternant. 114 - Ils croient en Allah et au Jour dernier, ordonnent le convenable, interdisent le blâmable et concourent aux bonnes œuvres. Ceux-là sont parmi les gens de bien. 115 - Et quelque bien qu'ils fassent, il ne leur sera pas dénié. Car Allah connaît bien les pieux. 116 - Quant à ceux qui ne croient pas, ni leurs biens, ni leurs enfants ne pourront jamais leur servir contre la punition d'Allah. Et ce sont les gens du Feu ils y demeureront éternellement. 117 - Ce qu'ils dépensent dans la vie présente ressemble à un vent glacial qui s'abat sur un champ appartenant à des gens qui se sont lésés eux-mêmes, et le détruit. Car ce n'est pas Allah qui leur cause du mal, mais ils se font du mal à eux-mêmes. 118 - Ô les croyants, ne prenez pas de confidents en dehors de vous-mêmes ils ne failliront pas à vous bouleverser. Ils souhaiteraient que vous soyez en difficulté. La haine certes s'est manifestée dans leurs bouches, mais ce que leurs poitrines cachent est encore plus énorme. Voilà que Nous vous exposons les signes. Si vous pouviez raisonner ! 119 - Vous, Musulmans vous les aimez, alors qu'ils ne vous aiment pas ; et vous avez foi dans le Livre tout entier. Et lorsqu'ils vous rencontrent, ils disent Nous croyons » et une fois seuls, de rage contre vous, ils se mordent les bouts des doigts. Dis Mourez de votre rage. » En vérité, Allah connaît fort bien le contenu des cœurs. 120 - Qu'un bien vous touche, ils s'en affligent. Qu'un mal vous atteigne, ils s'en réjouissent. Mais si vous êtes endurants et pieux, leur manigance ne vous causera aucun mal. Allah connaît parfaitement tout ce qu'ils font. 121 - Lorsqu'un matin, tu Mouhammad quittas ta famille, pour assigner aux croyants les postes de combat et Allah est Audient et Omniscient. 122 - Quand deux de vos groupes songèrent à fléchir ! Alors qu'Allah est leur allié à tous deux ! Car, c'est en Allah que les croyants doivent placer leur confiance. 123 - Allah vous a donné la victoire, à Badr, alors que vous étiez humiliés. Craignez Allah donc. Afin que vous soyez reconnaissants ! 124 - Allah vous a bien donné la victoire lorsque tu disais aux croyants Ne vous suffit-il pas que votre Seigneur vous fasse descendre en aide trois milliers d'Anges ? » 125 - Mais oui ! Si vous êtes endurants et pieux, et qu'ils les ennemis vous assaillent immédiatement, votre Seigneur vous enverra en renfort cinq mille Anges marqués distinctement. 126 - Et Allah ne le fit que pour vous annoncer une bonne nouvelle, et pour que vos cœurs s'en rassurent. La victoire ne peut venir que d'Allah, le Puissant, le Sage ; 127 - pour anéantir une partie des mécréants ou pour les humilier par la défaite et qu'ils en retournent donc déçus. 128 - Tu n'as Mouhammad aucune part dans l'ordre divin - qu'Il Allah accepte leur repentir en embrassant l'Islam ou qu'Il les châtie, car ils sont bien des injustes. 129 - À Allah appartient tout ce qui est dans les cieux et sur la terre. Il pardonne à qui Il veut, et Il châtie qui Il veut ... Et Allah est Pardonneur et Miséricordieux. 130 - Ô les croyants ! Ne pratiquez pas l'usure en multipliant démesurément votre capital. Et craignez Allah afin que vous réussissiez ! 131 - Et craignez le Feu préparé pour les mécréants. 132 - Et obéissez à Allah et au Messager afin qu'il vous soit fait miséricorde ! 133 - Et concourez au pardon de votre Seigneur, et à un Jardin paradis large comme les cieux et la terre, préparé pour les pieux, 134 - qui dépensent dans l'aisance et dans l'adversité, qui dominent leur rage et pardonnent à autrui - car Allah aime les bienfaisants - 135 - et pour ceux qui, s'ils ont commis quelque turpitude ou causé quelque préjudice à leurs propres âmes en désobéissant à Allah, se souviennent d'Allah et demandent pardon pour leurs péchés - et qui est-ce qui pardonne les péchés sinon Allah ? - et qui ne persistent pas sciemment dans le mal qu'ils ont fait. 136 - Ceux-là ont pour récompense le pardon de leur Seigneur, ainsi que les Jardins sous lesquels coulent les ruisseaux, pour y demeurer éternellement. Comme est beau le salaire de ceux qui font le bien ! 137 - Avant vous, certes, beaucoup d'événements se sont passés. Or, parcourez la terre, et voyez ce qu'il est advenu de ceux qui traitaient les prophètes de menteurs. 138 - Voilà un exposé pour les gens, un guide, et une exhortation pour les pieux. 139 - Ne vous laissez pas battre, ne vous affligez pas alors que vous êtes les supérieurs, si vous êtes de vrais croyants. 140 - Si une blessure vous atteint, pareille blessure atteint aussi l'ennemi. Ainsi faisons-Nous alterner les jours bons et mauvais parmi les gens, afin qu'Allah reconnaisse ceux qui ont cru, et qu'Il choisisse parmi vous des martyrs - et Allah n'aime pas les injustes, 141 - et afin qu'Allah purifie ceux qui ont cru, et anéantisse les mécréants. 142 - Comptez-vous entrer au Paradis sans qu'Allah ne distingue parmi vous ceux qui luttent et qui sont endurants ? 143 - Bien sûr, vous souhaitiez la mort avant de la rencontrer. Or vous l'avez vue, certes, tandis que vous regardiez ! 144 - Mouhammad n'est qu'un messager - des messagers avant lui sont passés -. S'il mourait, donc, ou s'il était tué, retourneriez-vous sur vos talons ? Quiconque retourne sur ses talons ne nuira en rien à Allah ; et Allah récompensera bientôt les reconnaissants. 145 - Personne ne peut mourir que par la permission d'Allah, et au moment prédéterminé. Quiconque veut la récompense d'ici-bas, Nous lui en donnons. Quiconque veut la récompense de l'au-delà, Nous lui en donnons, et Nous récompenserons bientôt les reconnaissants. 146 - Combien de prophètes ont combattu, en compagnie de beaucoup de disciples, ceux-ci ne fléchirent pas à cause de ce qui les atteignit dans le sentier d'Allah. Ils ne faiblirent pas et ils ne cédèrent point. Et Allah aime les endurants. 147 - Et ils n'eurent que cette parole Seigneur, pardonne-nous nos péchés ainsi que nos excès dans nos comportements, affermis nos pas et donne-nous la victoire sur les gens mécréants. » 148 - Allah, donc, leur donna la récompense d'ici-bas, ainsi que la belle récompense de l'au-delà. Et Allah aime les gens bienfaisants. 149 - Ô les croyants ! Si vous obéissez à ceux qui ne croient pas, ils vous feront retourner en arrière. Et vous reviendrez perdants. 150 - Mais c'est Allah votre Maître. Il est le meilleur des secoureurs. 151 - Nous allons jeter l'effroi dans les cœurs des mécréants. Car ils ont associé à Allah des idoles sans aucune preuve descendue de Sa part. Le Feu sera leur refuge. Quel mauvais séjour, que celui des injustes ! 152 - Et certes, Allah a tenu Sa promesse envers vous, quand par Sa permission vous les tuiez sans relâche, jusqu'au moment où vous avez fléchi, où vous vous êtes disputés à propos de l'ordre donné, et vous avez désobéi après qu'Il vous eut montré la victoire que vous aimez ! Il en était parmi vous qui désiraient la vie d'ici-bas et il en était parmi vous qui désiraient l'au-delà. Puis Il vous a fait reculer devant eux, afin de vous éprouver. Et certes Il vous a pardonné. Et Allah est Détenteur de la grâce envers les croyants. 153 - Rappelez-vous quand vous fuyiez sans vous retourner vers personne, cependant que, derrière vous, le Messager vous appelait. Alors Il vous infligea angoisse sur angoisse, afin que vous n'ayez pas de chagrin pour ce qui vous a échappé ni pour les revers que vous avez subis. Et Allah est Parfaitement Connaisseur de ce que vous faites. 154 - Puis Il fit descendre sur vous, après l'angoisse, la tranquillité, un sommeil qui enveloppa une partie d'entre vous, tandis qu'une autre partie était soucieuse pour elle-même et avait des pensées sur Allah non conformes à la vérité, des pensées dignes de l'époque de l'Ignorance. - Ils disaient Est-ce que nous avons une part dans cette affaire ? » Dis L'affaire toute entière est à Allah. » Ce qu'ils ne te révèlent pas, ils le cachent en eux-mêmes Si nous avions eu un choix quelconque dans cette affaire, disent-ils, nous n'aurions pas été tués ici. » Dis Eussiez-vous été dans vos maisons, ceux pour qui la mort était décrétée seraient sortis pour l'endroit où la mort les attendait. Ceci afin qu'Allah éprouve ce que vous avez dans vos poitrines, et qu'Il purifie ce que vous avez dans vos cœurs. Et Allah connaît ce qu'il y a dans les cœurs. 155 - Ceux d'entre vous qui ont tourné le dos, le jour où les deux armées se rencontrèrent, c'est seulement le Diable qui les a fait broncher, à cause d'une partie de leurs mauvaises actions. Mais, certes, Allah leur a pardonné. Car vraiment Allah est Pardonneur et Indulgent ! 156 - Ô les croyants ! Ne soyez pas comme ces mécréants qui dirent à propos de leurs frères partis en voyage ou pour combattre S'ils étaient chez nous, ils ne seraient pas morts, et ils n'auraient pas été tués. » Allah en fit un sujet de regret dans leurs cœurs. C'est Allah qui donne la vie et la mort. Et Allah observe bien ce que vous faites. 157 - Et si vous êtes tués dans le sentier d'Allah ou si vous mourez, un pardon de la part d'Allah et une miséricorde valent mieux que ce qu'ils amassent. 158 - Que vous mouriez ou que vous soyez tués, c'est vers Allah que vous serez rassemblés. Recitation 3/3 Mishary Rashid Al-Afasy verset 159 à 200 Votre navigateur n'est pas compatible 159 - C'est par quelque miséricorde de la part d'Allah que tu Mouhammad as été si doux envers eux ! Mais si tu étais rude, au cœur dur, ils se seraient enfuis de ton entourage. Pardonne-leur donc, et implore pour eux le pardon d'Allah. Et consulte-les à propos des affaires ; puis une fois que tu t'es décidé, confie-toi donc à Allah, Allah aime, en vérité, ceux qui Lui font confiance. 160 - Si Allah vous donne Son secours, nul ne peut vous vaincre. S'Il vous abandonne, qui donc après Lui vous donnera secours ? C'est à Allah que les croyants doivent faire confiance. 161 - Un prophète n'est pas quelqu'un à s'approprier du butin. Quiconque s'en approprie, viendra avec ce qu'il se sera approprié le Jour de la Résurrection. Alors, à chaque individu on rétribuera pleinement ce qu'il aura acquis. Et ils ne seront point lésés. 162 - Est-ce que celui qui se conforme à l'agrément d'Allah ressemble à celui qui encourt le courroux d'Allah ? Son refuge sera l'Enfer ; et quelle mauvaise destination ! 163 - Ils ont des grades différents auprès d'Allah et Allah observe bien ce qu'ils font. 164 - Allah a très certainement fait une faveur aux croyants lorsqu'Il a envoyé chez eux un messager de parmi eux-mêmes, qui leur récite Ses versets, les purifie et leur enseigne le Livre et la Sagesse, bien qu'ils fussent auparavant dans un égarement évident. 165 - Quoi ! Quand un malheur vous atteint - mais vous en avez jadis infligé le double - vous dites D'où vient cela ? » Réponds-leur Il vient de vous-mêmes. » Certes Allah est Omnipotent. 166 - Et tout ce que vous avez subi, le jour où les deux troupes se rencontrèrent, c'est par permission d'Allah, et afin qu'Il distingue les croyants, 167 - et qu'Il distingue les hypocrites. On avait dit à ceux-ci Venez combattre dans le sentier d'Allah, ou repoussez l'ennemi », ils dirent Bien sûr que nous vous suivrions si nous étions sûrs qu'il y aurait une guerre. » Ils étaient, ce jour-là, plus près de la mécréance que de la foi. Ils disaient de leurs bouches ce qui n'était pas dans leurs cœurs. Et Allah sait fort bien ce qu'ils cachaient. 168 -Ceux qui sont restés dans leurs foyers dirent à leurs frères S'ils nous avaient obéi, ils n'auraient pas été tués. » Dis Ecartez donc de vous la mort, si vous êtes véridiques. » 169 - Ne pense pas que ceux qui ont été tués dans le sentier d'Allah, soient morts. Au contraire, ils sont vivants, auprès de leur Seigneur, bien pourvus 170 - et joyeux de la faveur qu'Allah leur a accordée, et ravis que ceux qui sont restés derrière eux et ne les ont pas encore rejoints, ne connaîtront aucune crainte et ne seront point affligés. 171 - Ils sont ravis d'un bienfait d'Allah et d'une faveur, et du fait qu'Allah ne laisse pas perdre la récompense des croyants. 172 - Ceux qui, quoiqu'atteints de blessure, répondirent à l'appel d'Allah et du Messager, il y aura une énorme récompense pour ceux d'entre eux qui ont agi en bien et pratiqué la piété. 173 - Certes ceux auxquels l'on disait Les gens se sont rassemblés contre vous ; craignez-les » - cela accrut leur foi - et ils dirent Allah nous suffit ; Il est notre meilleur garant.» 174 - Ils revinrent donc avec un bienfait de la part d'Allah et une grâce. Nul mal ne les toucha et ils suivirent ce qui satisfait Allah. Et Allah est Détenteur d'une grâce immense. 175 - C'est le Diable qui vous fait peur de ses adhérents. N'ayez donc pas peur d'eux. Mais ayez peur de Moi, si vous êtes croyants. 176 - N'aie Ô Mouhammad aucun chagrin pour ceux qui se jettent rapidement dans la mécréance. En vérité, ils ne nuiront en rien à Allah. Allah tient à ne leur assigner aucune part de biens dans l'au-delà. Et pour eux il y aura un énorme châtiment. 177 - Ceux qui auront troqué la croyance contre la mécréance ne nuiront en rien à Allah. Et pour eux un châtiment douloureux. 178 - Que ceux qui n'ont pas cru ne comptent pas que ce délai que Nous leur accordons soit à leur avantage. Si Nous leur accordons un délai, c'est seulement pour qu'ils augmentent leurs péchés. Et pour eux un châtiment avilissant. 179 - Allah n'est point tel qu'Il laisse les croyants dans l'état où vous êtes jusqu'à ce qu'Il distingue le mauvais du bon. Et Allah n'est point tel qu'Il vous dévoile l'Inconnaissable. Mais Allah choisit parmi Ses messagers qui Il veut. Croyez donc en Allah et en Ses messagers. Et si vous avez la foi et la piété, vous aurez alors une récompense énorme. 180 - Que ceux qui gardent avec avarice ce qu'Allah leur donne par Sa grâce, ne comptent point cela comme bon pour eux. Au contraire, c'est mauvais pour eux au Jour de la Résurrection, on leur attachera autour du cou ce qu'ils ont gardé avec avarice. C'est Allah qui a l'héritage des cieux et de la terre. Et Allah est Parfaitement Connaisseur de ce que vous faites. 181 - Allah a certainement entendu la parole de ceux qui ont dit Allah est pauvre et nous sommes riches. » Nous enregistrons leur parole, ainsi que leur meurtre, sans droit, des prophètes. Et Nous leur dirons Goûtez au châtiment de la fournaise. 182 - Cela, à cause de ce que vos mains ont accompli antérieurement ! » Car Allah ne fait point de tort aux serviteurs. 183 - Ceux-là mêmes qui ont dit Vraiment Allah nous a enjoint de ne pas croire en un messager tant qu'Il ne nous a pas apporté une offrande que le feu consume. » - Dis Des messagers avant moi vous sont, certes, venus avec des preuves, et avec ce que vous avez dit demandé. Pourquoi donc les avez-vous tués, si vous êtes véridiques ? » 184 - S'ils te Mouhammad traitent de menteur, des prophètes avant toi, ont certes été traités de menteurs. Ils étaient venus avec les preuves claires, les Psaumes et le Livre lumineux. 185 - Toute âme goûtera la mort. Mais c'est seulement au Jour de la Résurrection que vous recevrez votre entière rétribution. Quiconque donc est écarté du Feu et introduit au Paradis, a certes réussi. Et la vie présente n'est qu'un objet de jouissance trompeuse. 186 - Certes vous serez éprouvés dans vos biens et vos personnes ; et certes vous entendrez de la part de ceux à qui le Livre a été donné avant vous, et de la part des Associateurs, beaucoup de propos désagréables. Mais si vous êtes endurants et pieux ... voilà bien la meilleure résolution à prendre. 187 - Allah prit, de ceux auxquels le Livre était donné, cet engagement Exposez-le, certes, aux gens et ne le cachez pas. » Mais ils l'ont jeté derrière leur dos et l'ont vendu à vil prix. Quel mauvais commerce ils ont fait ! 188 - Ne pense point que ceux-là qui exultent de ce qu'ils ont fait, et qui aiment qu'on les loue pour ce qu'ils n'ont pas fait, ne pense point donc, qu'ils trouvent une échappatoire au châtiment. Pour eux, il y aura un châtiment douloureux ! 189 - À Allah appartient le royaume des cieux et de la terre. Et Allah est Omnipotent. 190 - En vérité, dans la création des cieux et de la terre, et dans l'alternance de la nuit et du jour, il y a certes des signes pour les doués d'intelligence, 191 - qui, debout, assis, couchés sur leurs côtés, invoquent Allah et méditent sur la création des cieux et de la terre disant Notre Seigneur ! Tu n'as pas créé cela en vain. Gloire à Toi ! Garde-nous du châtiment du Feu. 192 - Seigneur ! Quiconque Tu fais entrer dans le Feu, Tu le couvres vraiment d'ignominie. Et pour les injustes, il n'y a pas de secoureurs ! 193 - Seigneur ! Nous avons entendu l'appel de celui qui a appelé ainsi à la foi Croyez en votre Seigneur » et dès lors nous avons cru. Seigneur, pardonne-nous nos péchés, efface de nous nos méfaits, et place nous, à notre mort, avec les gens de bien. 194 - Seigneur ! Donne-nous ce que Tu nous as promis par Tes messagers. Et ne nous couvre pas d'ignominie au Jour de la Résurrection. Car Toi, Tu ne manques pas à Ta promesse.» 195 - Leur Seigneur les a alors exaucés disant En vérité, Je ne laisse pas perdre le bien que quiconque parmi vous a fait, homme ou femme, car vous êtes les uns des autres. Ceux donc qui ont émigré, qui ont été expulsés de leurs demeures, qui ont été persécutés dans Mon chemin, qui ont combattu, qui ont été tués, Je tiendrai certes pour expiées leurs mauvaises actions, et les ferai entrer dans les Jardins sous lesquels coulent les ruisseaux, comme récompense de la part d'Allah. » Quant à Allah, c'est auprès de Lui qu'est la plus belle récompense. 196 - Que ne t'abuse point la versatilité pour la prospérité dans le pays, de ceux qui sont infidèles. 197 - Piètre jouissance ! Puis leur refuge sera l'Enfer. Et quelle détestable couche ! 198 - Mais quant à ceux qui craignent leur Seigneur, ils auront des Jardins sous lesquels coulent les ruisseaux, pour y demeurer éternellement, un lieu d'accueil de la part d'Allah. Et ce qu'il y a auprès d'Allah est meilleur, pour les pieux. 199 - Il y a certes, parmi les gens du Livre ceux qui croient en Allah et en ce qu'on a fait descendre vers vous et en ce qu'on a fait descendre vers eux. Ils sont humbles envers Allah, et ne vendent point les versets d'Allah à vil prix. Voilà ceux dont la récompense est auprès de leur Seigneur. En vérité, Allah est prompt à faire les comptes. 200 - Ô les croyants ! Soyez endurants. Incitez-vous à l'endurance. Luttez constamment contre l'ennemi et craignez Allah, afin que vous réussissiez ! Aucun copyright, ni aucun droit réservé ! HukumTajwid Surat Ali imran ayat 64 - Mendalami semua hukum tajwid memerlukan proses yang tidak lama. Tetapi hal tersebut tergantung dari kesabaran dan potensi memahami dalam mendalami ilmu tajwid. Teknik efektif untuk belajar tajwid yakni dengan menelaah ayat-ayat pada Al-Qur'an buat dicari hukum tajwid yang tertulis pada setiap huruf dan harokat yang ada. Hasil pencarian tentang Ali+imran+120+hukum++tajwid [[3 ~ ALI 'IMRAN KELUARGA 'IMRAN Pendahuluan Madaniyyah, 200 ayat ~ Melalui kisah-kisah, al-Qur'ân...berbicara tentang hukum-hukum alam dan pelajaran yang dapat dipetik....Dalam kisah-kisah tersebut dijelaskan banyak masalah menyangkut akidah, hukum dan akhlak. menjadi tiga ribu malaikat, hingga sampai lima ribu malaikat, seperti yang dijelaskan di dalam surah Ali...Imran. Ali Imran 102 dan dengarlah apa yang telah diperintahkan kepada kalian, dengan pendengaran yang dibarengi Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat lebih besar dua kali lipat daripada jumlah mereka sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam surah Ali...Imran karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. Ali Imran, 194 atau hal itu dimintakan oleh para Malaikat buat mereka, sebagaimana yang diungkapkan dalam hati mereka dan menahan Abu Sofyan supaya tidak keluar sebagaimana telah disebutkan dalam surah Ali...Imran. Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran dengan makna diri Dan ingatlah ketika istri Imran yang bernama Hanah telah lanjut usia dan rindu untuk beroleh anak,...Pada waktu itu istrinya sedang mengandung dan Imran pun wafat. dan ingatlah Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum...Jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak...Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya....Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. Ingatlah, ketika isteri 'Imran berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya hukum-hukum-Nya supaya kamu memahaminya. Apakah mereka, orang-orang yang melanggar perintah dan larangan Allah, hendak berhukum dengan hukum jahiliah..., bahkan hawa nafsulah yang berkuasa dengan menjadikan kecenderungan dan kepura-puraan sebagai asas hukum...Adakah hukum yang lebih baik dari hukum Allah bagi kaum yang yakin akan syariat dan tunduk kepada kebenaran...Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang tahu akan kebaikan hukum-hukum Allah. Di dalamnya terdapat kitab-kitab maksudnya hukum-hukum yang tertulis yang lurus artinya hukum-hukum Mûsâ dan Hârûn Kami berikan kitab suci yang jelas, Tawrât, yang menerangkan hukum-hukum agama. Masalah pemberlakuan hukum adalah urusan Allah, bukan yang lain, yang diturunkan kepada kalian....Barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan hukum-hukum-Nya akan dihapuskan segala Dalam pertengkaran, mereka mendasarkan hukum-hukum dengan selain hukum Allah yang mengandung kesesatan...Padahal, mereka diperintah Allah untuk tidak berpegang kepada hukum selain hukum Allah itu. Allah menurunkan bukti-bukti kuat yang menunjukkan kebenaran hukum-hukum-Nya....Dia Mahabijaksana pada setiap hukum yang ditetapkan dan setiap makhluk yang diciptakan-Nya....Semua ketentuan hukum dan semua ciptaan-Nya selalu sesuai dengan hikmah kebijaksanaan-Nya. Allah hendak memberi keringanan kepadamu artinya memudahkan hukum-hukum syariat karena manusia dijadikan bekas suami pertama dan isteri untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum...Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang mau mengetahui. Kami berikan kepadanya Injil yang berisi petunjuk dari kesesatan dan cahaya artinya penjelasan bagi hukum-hukum...serta membenarkan menjadi hal bagi kitab Taurat yang berada sebelumnya membenarkan hukum-hukum Taurat Dengan keterangan semacam ini dan ketentuan hukum yang mewujudkan kemaslahatan, Allah menjelaskan hukum Tidak sepantasnya bagi orang-orang beriman, baik lelaki maupun wanita, untuk mencari pilihan hukum lain..., jika Allah dan Rasul telah menetapkan hukum atas suatu persoalan....Barangsiapa menyalahi ketentuan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya mengajak kepada kebenaran, lalu berdasarkan kebenaran itu, mereka menegakkan keadilan dalam memutuskan hukum-hukum Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum Dia Maha Perkasa yang tidak terkalahkan dan Maha Bijaksana yang tidak pernah salah dalam menetapkan hukum-hukum-Nya Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam 003Surah Ali imran (Madni) total ayat 200 ruku 20 learn Quran with tajwid spelling Free Video Tutorials at your home. Mualim Khalid BashirMore Links:-1.Lear Hukum Tajwid Surat Yasin ayat 1-20 – Mendalami seluruh hukum tajwid butuh proses yang tidak lama. Namun hal semacam itu bergantung dari ketekunan dan kemampuan menyadari dalam pelajari ilmu ampuh untuk belajar tajwid yaitu dengan menganalisis ayat-ayat pada Al-Qur’an untuk dicari hukum tajwid yang tertulis pada tiap huruf serta harokat yang Al-Qur’an dengan berpatokan ilmu tajwid dapat mencegah kesalahan bacaan seminimal mungkin hingga pahala bakal didapatkan menjadi maksimal. Selain itu, bisa memperbagus bacaan Al-Qur’ Lengkap Hukum Tajwid Surat Yasin ayat 1-20Mad Thabi’iMad Far’iIkhfa SyafawiIdgham MimiIzhar SyafawiIzhar HalqiIdgham BighunnahIdgham BilaghunnahIqlabIkhfa HaqiqiIdgham MutamathilainIdgham MutaqaribainIdgham MutajanisainArti Ilmu Tajwid dan Tujuan MempelajarinyaBuat penganut agama Islam atau umat muslim, membaca Al-Qur’an sebagai suatu perihal terpuji serta kewajiban. Membaca Al-Qur’an adalah satu diantaranya beribadah yang bakal mendatangkan banyak satu huruf akan diganjar dengan 1 kebaikan yang dilipatgandakan jadi 10 sudahkah Anda mengenal pemahaman ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an?Dalam baca Al-Qur’an, seseorang jangan membacanya secara setiap kata dalam Al-Qur’an mengandung arti pula makna jika membacanya serampangan dan salah pastilah arti serta maknanya dapat dalam baca Al-Qur’an dibutuhkan ilmu yang dikatakan dengan tajwid. Kata tajwid berawal dari bahasa Arab yakni jawwada, yujawwidu, tajwiidan yang berarti makna, tajwid adalah ilmu guna mengenali cara mengeja huruf dengan, baik karakter huruf, panjang pendek, tebal serta tipisnya dapat disimpulkan jika ilmu tajwid kuat keterkaitannya dengan pelafalan huruf hijaiyah secara benar dan baik. Ingat memang bakal ada huruf yang dibaca panjang, pendek, tebal, tipis, berdengung, jelas serta yang kita harus pelajari ilmu tajwid?Sebagian banyak orang menuturkan mereka amat sukar buat tabah membaca Al-Qur’an. Kenapa dapat begitu sedang udah dijanjikannya pahala yang besar buat orang-orang yang rajin membaca Al-Qur’an? Sebenarnya, rasa malas membaca Al-Qur’an bisa juga disebabkan tak pahamnya kita pada ilmu bacaan kita sendiri terasa tidak nikmat didengarkan atau mungkin tidak mengena di hati. Nach karena itu ilmu tajwid memanglah sebaiknya dipelajari oleh setiap muslim biar saat membaca Al-Qur’an mengundang kesan-kesan mendalam bagi dirinya sekian lama ini, apa kamu udah terasa membaca Al-Qur’an dengan betul? Apakah penempatan setiap huruf serta sifat-sifat huruf telah dikerjakan dengan bagus? Jika belum, sekarang waktunya untuk kamu buat mendalami ilmu tajwid lewat cara belajar tahsin tilawah Al-Qur’ itu tahsin tilawah Al-Qur’an?Tahsin tilawah Al-Qur’an merupakan usaha untuk memperbaiki serta mempercantik bacaan Al-Qur’an secara benar serta baik dan sama dengan artian, huruf dan makhroj keluar secara benar, karakter huruf sesuai serta hukum bacaan pas. Bisa dikatakan mempelajari ilmu tajwid suatu keharusan supaya implementasi tahsin berjalan dengan ilmu tajwid perlu dipelajariMungkin kamu pernah bertanya, mengapa mesti mendalami tajwid? Nach berikut jawaban dari pertanyaan kamu ituHukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid Fardhu ainArgumen pertama kita butuh belajar ilmu tajwid yakni sebab hukumnya fardhu ain. Artinya, mesti buat tiap-tiap muslim buat membaca Al-Qur’an dengan tajwid. Oleh karena itu, belajar tahsin begitu diperlukan supaya membaca Al-Qur’an sesuai sama buat membaguskan bacaan Al-Qur’an pula terdapat dalam surat Muzzammil ayat 4. Dalam ayat itu, Allah SWT memerintahkan supaya Rasullullah membaca Al-Qur’an secara tartilseksama. Dalam artian tidak terburu-buru dan semestinya perlahan-lahan dengan tajwid yang muliakan Al-Qur’anMembaca Al-Qur’an dengan tajwid pula adalah bentuk penghormatan atau memuliakan. Sebagaimana kita tahu, Al-Qur’an yaitu Wahyu dari Allah SWT yang di turunkan terhadap Nabi Muhammad SAW. Sehingga yang pasti amat tak sopan serta tidak baik bila membacanya secara ngawur serta sembarangan kan?Wujud kehati-hatian supaya tak mengganti makna ayatAlasan pelajari ilmu tajwid selanjutnya adalah menjadi bentuk kehati-hatian kita jadi umat muslim. Karena salah dalam pengejaan huruf dalam Al-Qur’an bisa mengganti arti serta maknanya. Pasti itu sangatlah berbahaya kan? Nach maka, menjadi kaum muslim penting buat gunakan tajwid dalam baca Al-Qur’an supaya tidak ada arti dari ayat yang bacaan Al-Qur’an terkesan untuk diri kita sendiri dan orang lainApa selama ini kamu terasa tak ada efek apa-apa sesudah membaca Al-Qur’an? Tidak menyembuhkan hati yang bersedih mupun tidak bikin kamu bertambah semangat melaksanakan ibadah? Hal tersebut bisa-bisa karena bacaan Al-Qur’an yang belum berkesan serta membekas. Agar bacaan kita menjadi terkesan bagi diri pribadi dan orang lain, ilmu tajwid sangatlah dengan tajwid artinya menjalankan tiap hak-hak yang dimiliki oleh huruf dalam Al-Qur’an. Hingga automatis bacaan kita dapat menjadi baik dan nikmat buat didengar. Sering bacaan Al-Qur’an yang baik bawa hidayah orang lain untuk mengimani lagi ada hadist yang menyampaikan apabila, “”sebaik-baiknya manusia ialah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”HR. Bukhari.Tujuan mempelajari ilmu tajwidKenapa umat muslim butuh pelajari ilmu tajwid? Pastilah sebab Allah SWT mau umat Rasullullah membaca kitabullah dengan bacaan benar dan baik. Tidak hanya itu, ada banyak tujuan mempelajari ilmu tajwid. Berikut antara lainBiar bacaan Al-Qur’an sesuaiArah pertama pelajari tajwid saat baca Al-Qur’an yaitu supaya bacaan kita jadi cocok. Dalam artian, bacaan Al-Qur’an kita sama seperti apa yang diajarkan Rasulullah terhadap para terhindar dari kesalahanKedua, tujuan membaca Al-Qur’an lainnya yaitu agar kita terbebas dari saja pengejaan huruf yang harusnya tebal tidak dibaca tipis. Pastinya kita mengerti bila makna atau makna dari ayat Al-Qur’an dapat berubah apabila kita salah pelafalan huruf atau berkaitan kekeliruan dalam membaca Al-Qur’an, sebetulnya ada dua macam kekeliruan. Apa sajakah? Kekeliruan tersebut diantaranya• Kesalahan khafiKesalahan khafi atau Kesalahan kecil ini cuman dapat didapati oleh orang yang memang paham ilmu tajwid. Nach buat orang awam biasanya tidak menyadari kesalahan itu. Contohnya saja membaca dhomah atau tanda baca yang lain.• Kesalahan besarKekeliruan besarAl lahnul jali ini gak cuman didapati oleh orang yang paham ilmu tajwid namun dikenali oleh orang pemula bacaan yang sebaiknya اَلَّذِيْنَ dibaca jadi اَلَّزِيْنَHal demikian terang bakal membuat perubahan pengertian pula makna dari bacaan. Perlu diketahui, dalam bahasa Arab, satu diantara huruf saja bisa mengubah arti jadi gak bacaan Al-Qur’an berkesanBiasanya seorang tidak mau mendalami ilmu tajwid dalam baca Al-Qur’an disebabkan merasa malas. Meskipun sebenarnya, pelajari tajwid dapat membuat bacaan bertambah indah. Maka dari itu di saat membaca Al-Qur’an, bacaan itu berkesan serta masuk ke dalam hati. Bahkan kita tak kan berasa jenuh untuk kerapkali membaca Al-Qur’an karena bacaan yang benar serta cepat belajar ilmu tajwid pemulaUntuk umat muslim pasti tidak asing dengan pekerjaan membaca Al-Qur’an. Karena tiap kali melakukan salat harus saja pula membaca surat-surat dalam Al-Qur’an. Nach biar bacaan salat jadi berkesan di hati pastilah perlu buat pelajari ilmu bagaimana triknya supaya seseorang pemula sekalinya tak kesulitan saat baca Al-Qur’an dengan tajwid? Nah berikut cara cepat untuk belajar ilmu tajwid untuk pemulaKenali huruf hijaiyahSebelum mendalami ilmu tajwid, sebuah perihal yang perlu kamu kerjakan terlebih dahulu ialah dengan mengetahui huruf hijaiyah. Apa itu huruf hijaiyah? Huruf hijaiyah yakni huruf dalam ejaan bahasa Arab yang disebut bahasa asli Al-Qur’an. Bisa disebutkan apabila ke bahasa Indonesia, huruf hijaiyah itu seperti huruf agar dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar mengetahui huruf hijaiyah merupakan langkah dasar yang begitu penting. Biar cepat mengerti ilmu tajwid ketahui lebih dulu huruf hijaiyah yang banyaknya ada 29 huruf. Perlu diketahui, supaya dapat membaca Al-Qur’an secara bagus pasti seluruh huruf tersebut mesti mengenali wujud huruf hijaiyah satu-persatu maka ada yang lain perlu kamu melakukan itu ialah cari tahu bagaimana huruf itu disangkut dengan huruf hijaiyah yang lain. Jadi catatan, waktu mau belajar pengucapan huruf hijaiyah, maka dalami makhroj-nya. Makhroj merupakan tempat keluarnya huruf tanda baca atau harkatSesudah mengenali huruf hijaiyah, cara kedua yang wajib kamu lakukan ialah memahami tanda baca atau harkat. Harkat atau tanda baca berfungsi buat tentukan pengucapan huruf hijaiyah. Misalnya saja, apabila ke bahasa Indonesia ada huruf vokal A I U E O jadi dalam Al-Qur’an ada Al-Qur’an, harkat atau pertanda tersebut mencakup beberapa, yaitu1. seluruhnya tanda baca tersebut secara baik serta tajwidTeknik cepat dalam mempelajari ilmu tajwid lainnya yaitu dengan pahami tajwid tersebut. Ilmu tajwid sebagai ilmu yang dapat digunakan untuk mengerti metode membunyikan huruf dalam Al-Qur’an secara pas. Misalnya saja apa akan dibaca samar-samar, jelas atau dalam bahasa Inggris diketahui dengan grammar karenanya saat baca Al-Qur’an diketahui bacaan beraneka ragam bacaan tajwid, tergolong antara lainHukum bacaan nun sukun dan bacaan min bacaan Alif bacaan bacaan mad, dan dari surat pendekAgar dapat pahami ilmu tajwid dalam waktu cepat karenanya kamu dapat segera mengimplementasikannya pada surat pendek. Selesai berhasil mengimplementasikan ilmu tajwid dalam surat pendek jadi kamu dapat menempatkannya ke surat yang lebih diingat, baca dengan perlahan-lahan biar panjang pendek dari bacaan Al-Qur’an jelas. Jangan lupa buat cari guru mengaji, baik ustad atau ustadzah yang sudah jelas keilmuannya. Dalam artian, dapat mendidik dengan pas serta benar biar belajar tajwid menjadi lebih melalui sumber yang meyakinkanBagaimana bila susah untuk mendapati guru mengaji? Gak kenapa, waktu ini teknologi sudah melesat benar-benar jauh. Kamu dapat belajar melalui berbagai sumber yang bisa saja sumber itu dari buku, video serta lainnya. Juga sekarang sudahlah banyak ustadz dan ustadzah yang mengajarkan orang-orang melalui video YouTube serta grup kesukaran sewaktu belajar secara otodidak lewat buku serta video ialah perasaan malas dan tak konstan diri kita sendiri. Untuk itu, kamu butuh menyisihkan waktu supaya pelajari tajwid secara lancar. Akan lebih baik kalau kamu mengontrol jadwal teratur buat belajar benar-benarSetelah itu, biar belajar tajwid lebih menjadi cepat dan mudah, perlu keseriusan dari dalam diri. Ingatkah bila mempelajari tajwid sebagai suatu kegiatan positif yang dapat mempercantik bacan Al-Qur’ melaksanakan praktekPaling akhir, supaya berhasil pasti kamu harus teratur lakukan praktik. Gak boleh sangsi serta malas untuk mengetes kapabilitas kamu dalam pengaplikasian tajwid. Mulai dari surat pendek hingga ke surat yang lebih panjang hukum membaca Al Qur’an tiada tajwid?Seusai mengenal keterangan terkait tajwid, lantas apakah sesungguhnya hukum membaca Al-Qur’an tanpa tajwid? Penting dimengerti, membaca Al-Qur’an dengan tajwid sesungguhnya bukan suatu keharusan waktu kita mengaplikasikan bacaan fathah, kasroh, dhommah atau sukun. Dalam pengertian tidak ada dosa sepanjang hal demikian itu karena hukum tajwid memang tidaklah digunakan kecuali cuman buat bikin lafadz bacaan jadi bagus. Namun, kalau seseorang dapat menerapkan ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an oleh karena itu ialah hal baik. bila tidak mungkin buat menempatkannya karenanya tidak ada jadi itulah pembahasan panjang berkaitan pengertian ilmu tajwid dan arah mempelajarinyanya. Mudah-mudahan ulasan di atas bisa sedikit bikin Kunci Hukum Tajwid Surat Yasin ayat 1-20, Tajwid Surat Yasin ayat 1-20, .
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/71
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/137
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/379
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/484
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/287
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/83
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/443
  • 41bdz6pnxm.pages.dev/171
  • tajwid surat al imran ayat 1 20